Oleh : Nancy Dora )*
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan komitmen nyata dalam mengentaskan kemiskinan melalui pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan. Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan melalui program Sekolah Rakyat, yang dirancang bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan keluarga miskin. Program ini menjadi simbol konkret dari sinergi kebijakan sosial dan pembangunan ekonomi, dengan menempatkan pendidikan sebagai poros utama pengentasan kemiskinan nasional.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat tidak sekadar membangun gedung dan menyelenggarakan proses belajar mengajar, melainkan bagian dari strategi besar pengentasan kemiskinan terpadu. Sekolah ini dirancang untuk melahirkan agen-agen perubahan dari kalangan masyarakat kecil agar memiliki kemampuan dan karakter kuat dalam membangun masa depan. Pemerintah menargetkan agar keluarga siswa yang terlibat dalam program ini dapat naik kelas, baik secara ekonomi maupun sosial. Anak-anak memperoleh pendidikan bermutu, sementara orang tuanya diberdayakan melalui pelatihan dan program ekonomi produktif, serta rumah mereka diperbaiki agar layak huni.
Pendekatan menyeluruh ini menjadi pembeda utama Sekolah Rakyat dengan sistem pendidikan konvensional. Dalam pelaksanaannya, pemerintah mengedepankan kolaborasi lintas sektor, mulai dari Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan, hingga pemerintah daerah. Semua pihak dilibatkan untuk memastikan penyelenggaraan Sekolah Rakyat sesuai dengan tujuannya, yakni memberikan kesempatan kepada keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk keluar dari jerat kemiskinan. Gus Ipul menekankan pentingnya kebersamaan seluruh elemen, termasuk guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, orang tua, dan pemerintah daerah, dalam mengawal keberhasilan program ini.
Salah satu prinsip utama dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat adalah transparansi dan keadilan. Pemerintah memastikan tidak ada praktik titipan, kongkalikong, atau pungutan dalam proses rekrutmen siswa. Sekolah ini secara tegas ditujukan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu yang berhak mendapatkan fasilitas pendidikan layak. Dengan begitu, program ini tidak hanya menjadi sarana pendidikan gratis, tetapi juga instrumen sosial yang melindungi hak masyarakat miskin terhadap akses pendidikan bermutu.
Selain memberikan pendidikan formal, Sekolah Rakyat menanamkan nilai-nilai karakter, disiplin, dan empati. Para guru dibekali untuk memiliki sensitivitas sosial tinggi terhadap siswa yang berasal dari latar belakang kurang beruntung. Pemerintah juga memperhatikan aspek psikologis siswa, terutama pada masa adaptasi awal yang kerap menimbulkan rasa rindu rumah atau kesulitan beradaptasi. Namun, pengalaman di berbagai daerah menunjukkan bahwa anak-anak di Sekolah Rakyat mampu berkembang menjadi pribadi yang lebih mandiri, disiplin, dan semangat belajar tinggi.
Dari sisi infrastruktur, pemerintah telah menyiapkan pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat yang akan dilengkapi berbagai fasilitas unggulan. Sekolah tersebut direncanakan mampu menampung lebih dari 1.000 siswa dengan jenjang pendidikan dari SD hingga SMA. Fasilitasnya mencakup ruang kelas modern, asrama siswa dan guru, ruang ibadah, laboratorium, perpustakaan, aula, lapangan olahraga, serta area kegiatan ekstrakurikuler. Lahan untuk pembangunan disiapkan oleh pemerintah daerah, sedangkan pembiayaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai bahwa program Sekolah Rakyat, bersama dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG), menjadi bagian penting dari strategi pemerataan manfaat pembangunan. Menurutnya, kedua program tersebut merupakan instrumen yang memperkuat stabilitas nasional melalui pemerataan kesejahteraan masyarakat. Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin, tetapi juga membuka peluang kerja bagi ribuan tenaga kerja lokal, terutama dalam pembangunan dan renovasi infrastruktur sekolah. Dengan demikian, dampak ekonomi dari program ini dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat di tingkat akar rumput.
Lebih jauh, Sekolah Rakyat menjadi wujud nyata sinergi antara pembangunan sosial dan ekonomi. Melalui pemberdayaan orang tua siswa, pemerintah mendorong terciptanya ekosistem ekonomi mandiri di sekitar sekolah. Para orang tua mendapatkan akses pada pelatihan keterampilan dan dukungan permodalan untuk mengembangkan usaha kecil. Sementara itu, peningkatan kualitas hunian keluarga siswa turut mendorong lingkungan hidup yang sehat dan produktif. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan, tetapi harus disertai peningkatan kapasitas dan kesempatan.
Program Sekolah Rakyat juga membawa dampak sosial yang signifikan. Di berbagai daerah, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Banyak orang tua merasa bangga karena anak-anak mereka dapat bersekolah di tempat yang memberikan perhatian tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai moral. Salah satu orang tua siswa di Samarinda mengaku bersyukur karena anaknya dapat bersekolah di Sekolah Rakyat setelah sekian lama mengalami keterbatasan ekonomi. Kisah-kisah seperti ini mencerminkan harapan baru bagi keluarga miskin di seluruh Indonesia untuk keluar dari lingkaran kemiskinan antar-generasi.
Secara makro, keberadaan Sekolah Rakyat berkontribusi pada pencapaian tiga pilar utama pembangunan nasional yang digagas Presiden Prabowo, yakni pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan manfaat pembangunan, dan stabilitas nasional yang dinamis. Dengan memberikan akses pendidikan dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin, pemerintah tidak hanya memperkuat fondasi sosial bangsa, tetapi juga menjaga kohesi nasional di tengah tantangan ekonomi global.
Program ini menjadi bukti bahwa kebijakan pengentasan kemiskinan tidak bisa berjalan secara parsial, melainkan harus terintegrasi dengan pendidikan, ekonomi, dan sosial. Sekolah Rakyat hadir sebagai model pembangunan manusia seutuhnya yakni mendidik anak-anak untuk menjadi generasi unggul sekaligus memberdayakan keluarga mereka agar mandiri. Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi tonggak penting menuju Indonesia tanpa kemiskinan, di mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.
)* Penulis adalah Pengamat Sosial