Mengutuk Keras Aksi Keji OPM di Yahukimo, Pemerintah Tegaskan Negara Hadir Lindungi Rakyat Papua

YAHUKIMO — Tragedi kemanusiaan kembali mengguncang Papua Pegunungan setelah seorang guru bernama Melani Wamena (31) tewas diserang sekelompok orang tak dikenal yang diduga kuat bagian dari kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Peristiwa keji itu terjadi pada Jumat (10/10/2025) di Kampung Holuwon, Distrik Holuwon, Kabupaten Yahukimo, saat korban bersama murid dan rekan-rekan guru sedang menanam pohon sebagai bagian dari kegiatan pendidikan lingkungan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, menyampaikan bahwa korban sempat dievakuasi menggunakan pesawat menuju Jayapura, namun nyawanya tak tertolong. “Telah terjadi penyerangan dan penganiayaan terhadap sejumlah tenaga pendidik yang menyebabkan salah satu korban atas nama Melani Wamena meninggal dunia saat dievakuasi menuju Jayapura,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa aparat gabungan TNI-Polri kini melakukan penyelidikan intensif untuk memburu para pelaku dan menegakkan hukum tanpa kompromi.

Sekretaris Jenderal DPP Barisan Muda Papua Republik Indonesia (BMP RI), Ali Kabiay, dengan tegas mengecam tindakan brutal yang mencabut nyawa seorang guru yang mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan anak-anak Papua. “Sebagai anak asli Papua, saya sangat menyesalkan dan mengutuk tindakan keji ini. Mereka telah menghilangkan nyawa seorang guru, pahlawan yang berjuang mencerdaskan generasi Papua,” tegas Ali. Ia menambahkan, “Kejadian seperti ini harus dihentikan. Dunia perlu tahu bahwa aksi kekerasan terhadap guru adalah bentuk penghancuran masa depan Papua.”

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan keutuhan Papua sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tragedi ini menjadi momentum bagi negara untuk menunjukkan kehadiran nyata di lapangan, memastikan perlindungan bagi warga sipil, khususnya tenaga pendidik yang berjuang di daerah pedalaman.

Kepala Polres Yahukimo, AKBP Zeth Zalino, memastikan negara tidak akan tinggal diam menghadapi aksi teror semacam ini. “Kami telah mengerahkan tim gabungan untuk mengejar dan menangkap para pelaku. Negara hadir dan tidak akan membiarkan tindakan biadab seperti ini tanpa keadilan,” tegasnya. Ia juga memuji keberanian masyarakat yang membantu proses evakuasi korban di tengah ancaman yang masih mengintai.

Aksi kekerasan OPM di Yahukimo menunjukkan bahwa kelompok separatis tersebut bukan pejuang rakyat Papua, melainkan ancaman bagi kedamaian dan kemanusiaan. Pemerintah bersama seluruh elemen bangsa terus berkomitmen menjaga Papua dalam bingkai NKRI, dengan semangat persatuan, pembangunan, dan kesejahteraan.

Guru seperti almarhumah Melani Wamena adalah simbol ketulusan dan perjuangan, bukan hanya bagi dunia pendidikan, tetapi juga bagi masa depan Papua yang damai dan beradab. Semangat pengabdiannya akan terus hidup sebagai bukti bahwa kekerasan tidak akan pernah mampu memadamkan cahaya pendidikan dan persatuan bangsa Indonesia.

More From Author

Mengutuk Kejahatan OPM Terhadap Tenaga Pendidik di Yahukimo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *