MBG Hadirkan Semangat Gotong Royong Wujudkan Generasi Sehat

Oleh: Yudhistira Wijaya)*

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tengah mencatatkan capaian monumental dalam pembangunan gizi nasional melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi bagi anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong seluruh elemen bangsa untuk melahirkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing global. MBG juga menjadi simbol komitmen negara untuk menjawab permasalahan gizi yang telah lama menjadi tantangan serius di Indonesia, mulai dari stunting, obesitas, hingga penyakit metabolik.

Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa hingga Oktober 2025, program MBG telah menjangkau 12.508 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau unit dapur terpusat dari target 32.000. Lebih dari 1,41 miliar porsi makanan bergizi telah dimasak dan dibagikan sejak peluncuran pada 6 Januari 2025, menjangkau 36,7 juta penerima manfaat, termasuk anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Capaian ini luar biasa mengingat Brazil membutuhkan 11 tahun untuk menjangkau 40 juta penerima, sementara Indonesia mampu mencapai angka 36 juta hanya dalam satu tahun. Hal ini menunjukkan efisiensi logistik dan koordinasi lintas sektor yang luar biasa dari pemerintah dan masyarakat.

Keberhasilan ini tidak lepas dari tantangan. Masih ada ribuan kasus keracunan atau sakit perut, meskipun jumlahnya sangat kecil, sekitar 0,0007 persen dari total porsi yang dibagikan, atau tingkat keberhasilan 99,99 persen. Presiden menegaskan bahwa angka ini masih dalam batas manusiawi, tetapi tetap menjadi peringatan untuk meningkatkan standar keamanan pangan, kebersihan, dan edukasi perilaku sehat di sekolah.

Dalam konteks itu, Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat prosedur pengawasan. Selain memastikan ketersediaan air bersih dan membagikan sendok makan sederhana untuk anak-anak, BGN juga melakukan monitoring rutin terhadap kualitas bahan baku, proses memasak, dan distribusi makanan. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa pembentukan generasi sehat tidak hanya soal nutrisi, tetapi juga tentang membangun kebiasaan hidup bersih dan disiplin sejak dini.

Dukungan ilmiah terhadap MBG datang dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kepala Organisasi Riset Kesehatan, Prof. Luh Putu Indi Dharmayanti, menekankan bahwa MBG merupakan langkah strategis pemerintah untuk memperbaiki status gizi masyarakat sekaligus memutus rantai penyakit metabolik sejak dini.

Peningkatan kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan dislipidemia menjadi tantangan besar. Masalah gizi tidak bisa diselesaikan secara parsial; harus melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan tenaga kesehatan, pendidik, komunitas, dan riset berbasis bukti. BRIN memperkuat riset di bidang biomedis, nutrigenetik, dan nutrigenomik untuk memastikan bahwa intervensi gizi lebih tepat sasaran dan efektif.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa pola makan anak dan remaja Indonesia masih jauh dari ideal. Sembilan dari sepuluh anak belum mengonsumsi buah dan sayur sesuai rekomendasi. Sekolah menjadi pintu masuk strategis dalam membentuk kebiasaan makan sehat melalui program kantin sehat, label gizi “traffic light”, dan sarapan bergizi.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, sekitar 46,9 persen orang dewasa mengalami sindrom metabolik, yang meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes dan gangguan jantung. Intervensi gizi sejak masa anak-anak menjadi kunci, sementara pendekatan “personalized nutrition” atau gizi yang disesuaikan dengan profil genetik akan menjadi strategi masa depan dalam mencegah penyakit metabolik.

Dukungan politik dan sosial juga memperkuat keberhasilan MBG. Anggota Komisi IX DPR RI, Putih Sari, menyampaikan bahwa MBG bukan sekadar program makan gratis, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Penting adanya keterlibatan aktif orang tua dalam membentuk kesadaran gizi sejak dari rumah.

Edukasi gizi berkelanjutan menjadi bagian penting dalam menekan risiko stunting dan meningkatkan kualitas hidup generasi muda. Partisipasi masyarakat juga diwujudkan melalui penyediaan bahan baku lokal dan keterlibatan dalam distribusi di lapangan, sehingga program ini benar-benar menjadi gerakan sosial yang inklusif.

Anggota Komisi IX DPR RI, Ranny Fahd Arafiq, menegaskan bahwa MBG merupakan bentuk nyata komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas. Program ini menjadi fondasi generasi emas 2045, dan penting untuk menjaga kualitas menu, distribusi, serta mendorong pengawasan partisipatif agar dana publik benar-benar berdampak pada masyarakat. Keberhasilan MBG akan menjadi tolok ukur kepedulian pemerintah terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Pemerintah melalui BGN berkomitmen menjaga empat standar utama: kecukupan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan pangan. Seluruh menu MBG disusun dengan memperhatikan kearifan lokal, sehingga selain sehat, juga diterima oleh selera masyarakat. Pendekatan ini mendorong pemanfaatan hasil pertanian lokal, memperkuat ekonomi desa, dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan lokal.

Melihat capaian dan dukungan lintas sektor, jelas bahwa MBG bukan sekadar kebijakan pangan, tetapi gerakan sosial nasional. Pemerintah pusat menyediakan kerangka dan pembiayaan, sementara masyarakat, akademisi, dan pelaku usaha berperan aktif di lapangan. Gotong royong menjadi roh utama yang menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk mewujudkan cita-cita bersama: generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.

Program Makan Bergizi Gratis adalah bukti nyata bahwa kebijakan publik dapat berjalan efektif ketika seluruh elemen bangsa bersatu dalam semangat saling membantu. Jika semangat ini terus dijaga, Indonesia tidak hanya bebas dari malnutrisi, tetapi juga akan berdiri tegak sebagai bangsa yang kuat, berdaya saing, dan sejahtera.

)*Penulis Merupakan Pengamat Gizi dan Kebijakan Pangan

More From Author

Program CKG Tonggak Baru Transformasi Layanan Kesehatan Preventif

BGN Optimalkan Lahan Produktif untuk Dukung Rantai Pasok MBG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *