Jakarta — Pemerintah terus menunjukkan keberpihakan yang kuat terhadap masyarakat kecil melalui kebijakan fiskal yang inklusif dan berkeadilan.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa arah kebijakan fiskal ke depan akan difokuskan untuk memperluas belanja sosial, meningkatkan daya beli rakyat, serta memperkuat jaring pengaman sosial bagi kelompok rentan.
“Negara harus hadir untuk melindungi yang lemah. Karena itu, saya memastikan bahwa setiap rupiah dari anggaran negara harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat kecil,” ujar Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa kebijakan fiskal yang berpihak pada masyarakat kecil merupakan wujud nyata dari visi pemerataan pembangunan nasional.
“Kita tidak boleh membiarkan satu pun rakyat tertinggal. Pemerintah akan terus memperkuat bantuan sosial, memperluas akses pendidikan, dan memastikan kebutuhan dasar rakyat terpenuhi. Keadilan sosial bukan sekadar slogan, tetapi arah kebijakan nyata yang kita jalankan,” tegas Presiden Prabowo.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Sejahtera sebesar Rp31,5 triliun diharapkan dapat tersalurkan seluruhnya kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Jadi saya harapkan November, sudah habis semua yang Rp31,5 triliun untuk memberikan dorongan tambahan lagi ke perekonomian,” ujar Purbaya.
Pemberikan bantuan tambahan untuk mendorong perekonomian lebih cepat pada triwulan keempat ini, dengan memberikan untuk BLTS Sejahtera sebesar Rp900 ribu untuk tiga bulan.
Senada, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya memastikan stimulus ekonomi berupa bantuan langsung tunai (BLT) tambahan mulai disalurkan. Bantuan ini ditujukan untuk 35,4 juta keluarga penerima manfaat.
“Jadi intinya adalah 3 bulan itu mereka berhak masing-masing sebulan mendapat Rp 300 ribu, nanti mulai hari Senin, Minggu depan dapat diambil,” kata Teddy.
Teddy menjelaskan, penyaluran BLT ini ditujukan untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu, bantuan ini untuk mendukung kegiatan sekolah anak, serta membantu kelangsungan hidup masyarakat.
Dengan kebijakan ini, pemerintah ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya dirasakan oleh kalangan atas, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama masyarakat kecil yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
