CKG Jadi Strategi Presiden Prabowo Bangun Sistem Kesehatan Adil dan Menyeluruh

JAKARTA – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai strategi utama membangun sistem kesehatan yang adil, merata, dan menyeluruh.

Diluncurkan pada Februari 2025, program tersebut merupakan bagian dari inisiatif Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dan Asta Cita yang menekankan pencegahan serta deteksi dini penyakit.

Kementerian Kesehatan melaporkan hingga 17 September 2025, tercatat 32 juta pendaftar dengan 29,8 juta orang sudah menjalani pemeriksaan.

Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menegaskan bahwa pelaksanaan program itu berlangsung masif melalui 10.226 puskesmas di seluruh provinsi.

“Jadi sampai dengan hari kemarin, kita sudah ada 32 juta pendaftar untuk mengikuti Cek Kesehatan Gratis dan 29,8 juta sudah kita periksa,” ungkap Maria dalam konferensi pers di Jakarta.

Ia menambahkan, dalam setiap harinya pemeriksaan pada CKG bisa mencapai hampir 500 ribu.

“Untuk tren harian, saat ini kita sudah mencapai 600 ribu per hari untuk kedatangan. Untuk yang diperiksa, itu hampir 500 ribu per hari,” tambahnya.

Presiden Prabowo menekankan urgensi CKG sebagai terobosan kebijakan kesehatan nasional.

“Saya juga melihat, bahwa kita sudah mulai meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis untuk setiap warga negara. Ini sudah mulai di-roll out dan sudah berjalan,” ujar Prabowo saat Sidang Kabinet Paripurna.

Ia menilai layanan skrining gratis tersebut menjadi bentuk nyata pemerataan akses kesehatan hingga pelosok.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mendukung penuh pelaksanaan program itu.

“Skrining kesehatan, baik dari program CKG maupun yang diluncurkan BPJS Kesehatan melalui mobile JKN, memang untuk meningkatkan jumlah pasien di fasilitas kesehatan tingkat pertama,” jelasnya.

Menurutnya, integrasi layanan akan memperkuat deteksi dini dan memperluas jangkauan kesehatan preventif.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program tersebut merupakan quick win presiden yang sudah dijalankan sejak Februari.

“Masalah kesehatan selalu ditemukan di setiap anak, entah itu diabetes, gangguan mata, karies. Semuanya kita rujuk ke Puskesmas untuk penanganan lebih lanjut,” ucap Budi.

Ia menambahkan bahwa pemeriksaan di sekolah menjadi bagian penting untuk memastikan generasi muda tetap sehat selama masa belajar.

Dengan cakupan yang luas dan orientasi pada pencegahan, CKG terbukti menjadi strategi nasional dalam membangun sistem kesehatan inklusif dan adil bagi seluruh masyarakat Indonesia. (*)

More From Author

Masyarakat Bersatu dengan TNI Polri Wujudkan Demokrasi Damai

Pemerintah Respons 17+8 Tuntutan Rakyat, Janji Hormati Supremasi Sipil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *