Purwakarta – Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui dorongan terhadap inovasi teknologi pertanian. Upaya ini bukan hanya ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian pangan, tetapi juga membuka ruang terciptanya lapangan kerja baru di sektor agribisnis, mulai dari operator mesin, teknisi, hingga pengelola rantai pasok pertanian. Dengan demikian, swasembada pangan sekaligus menjadi motor penggerak peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta terus berinovasi untuk meningkatkan hasil produksi padi dengan memanfaatkan teknologi pertanian terkini.Salah satu langkah terobosan adalah penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dari hulu hingga hilir kepada para petani, membuka lembaran baru bagi sektor agraris. Hal ini menjadikan mimpi swasembada pangan di Purwakarta akan semakin nyata.
Kementerian Pertanian memberikan dukungan berupa alat panen modern jenis Combine Harvester kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta. Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein atau Om Zein mengatakan bahwa mesin canggih ini mampu memangkas biaya panen hingga 40 persen, sekaligus menghapus peluh petani dengan meringankan beban kerja secara signifikan.
Mesin combine harvester yang dijuluki “transformer pertanian” mampu melakukan tiga pekerjaan sekaligus: memotong, merontokkan, dan menampi padi dalam satu proses. Untuk lahan seluas satu hektar, mesin ini hanya membutuhkan waktu 2–3 jam, jauh lebih efisien dibanding cara manual yang memakan waktu seharian penuh.
“Efisiensi luar biasa! Biaya panen bisa ditekan hingga setengahnya. Selain itu, ini adalah jawaban atas tantangan kelangkaan tenaga kerja pertanian,” kata Om Zein.
Om Zein menyerahkan secara simbolis alat panen modern kepada kelompok tani penerima. Para petani Purwakarta pun menyambut gembira karena mesin ini tidak hanya meringankan beban kerja, tetapi juga memangkas biaya produksi yang selama ini cukup besar.
“Dengan sentuhan teknologi pertanian ini, kesejahteraan petani akan meroket karena biaya produksi terpangkas dan hasil panen melimpah,” kata Om Zein.
Sementara, Plt. Kepala Dispangtan Purwakarta, Hadianto Purnama, menambahkan bahwa pihaknya juga memanfaatkan mesin combine harvester untuk panen padi varietas inpari 49 yang ditanam di lahan milik pemkab yang dikelola UPTD Perbenihan seluas 1,2 hektar.
“Alhamdulillah, hari ini kita panen dengan alat bantuan dari Kementerian Pertanian. Mesin ini baru datang dua bulan lalu, dan petani bisa meminjamnya secara gratis!” ungkap Hadi.
Hadi juga memperkirakan puncak panen raya di Purwakarta akan terjadi pada pekan kedua September 2025. Hingga saat ini, produksi padi sudah mencapai sekitar 170 ton, dan dipastikan surplus berkat peningkatan areal tanam serta dukungan penuh dari Kementan.
Dengan hadirnya teknologi pertanian modern, petani Purwakarta semakin optimistis mewujudkan swasembada pangan. Combine harvester bukan hanya mesin panen, melainkan simbol harapan dan bukti nyata bahwa inovasi adalah kunci menuju swasembada pangan dan kesejahteraan petani. Purwakarta membuktikan, pertanian modern adalah masa depan Indonesia.