Jakarta – Gonzaga Festival kembali digelar Tahun tahun 2025 dengan penuh antusiasme dari berbagai sekolah di Jakarta dan sekitarnya. Pada pembukaan Gonzaga Festival (Gonzfest) tahun ini yang digelar secara meriah diwarnai dengan berbagai kreativitas seni dan prestasi dibidang pendidikan.
Kepala Sekolah SMA Kolese Gonzaga Pater Eduard Calistus Ratu Dopo atau lebih dikenal sebagai Pater Edu mengatakan Pada tahun ini, Gonzfest mengusung tema “Bangkitkan Cita, Kobarkan Karsa”. Tema ini diusung berdasarkan sebuah keprihatinan bahwa orang muda seringkali tidak mampu mengungkapkan dirinya dengan baik. Faktanya setiap pribadi pasti memiliki bakat apapun itu, tapi seringkali luput untuk diasah dan diangkat ke permukaan.
Menurutnya banyak sisi pribadi yang hanya menjadi rahasia mereka dan dipendam karena “takut” dan “tidak diketahui”. Berdasarkan keprihatinan ini, tema Gonzaga Festival 2025 dipilih untuk menjadi sumber inspirasi teman muda untuk punya cita dan karsa dalam membangkitkan talenta di dalam dirinya.
Pater Edu ingin Gonzaga Festival ini dapat mengasah pelajar Gonzaga untuk menjadi pemimpin yang berkompeten, berhati nurani dan berkomitmen.
“Rangkaian acara Gonzaga Festival ini dilaksanakan sebagai upaya yang berkesinambungan untuk terus mewujudnyatakan core values SMA Kolese Gonzaga untuk membentuk pribadi pemimpin yang berkompeten, berhati nurani, berbela rasa, dan berkomitmen”, ungkapnya saat opening ceremony Gonzfest di Jakarta, 8/11/2025.
Ditambahkannya, ketika banyak sekolah berlomba-lomba mendatangkan artis-artis sebagai legitimasi acara mereka, Kolese Gonzaga tidak ingin terjebak dalam perang gengsi tersebut. Hal itu sepele, karena semuanya itu hanya butuh uang. Kami ingin lebih dari itu.
Kami ingin mencetak “artis-artis masa depan” yang siap mengisi dinamika kemajuan bangsa ini. Dengan penuh kesadaran, kami mencoba memilih untuk melatih dan mendidik para siswa untuk berkreasi dan mencipta sesuatu. Kami mendedikasikan waktu, tenaga, dan materi; untuk menarik talenta-talenta muda Gonzaga ke puncak pencapaian mereka, tuturnya.
Pater Edu menilai anak-anak bukan hanya diberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri dan
talenta mereka, tetapi sungguh-sungguh dilatih supaya mereka mampu menampilkan bentuk tertinggi atas talenta mereka. Talenta-talenta itulah yang kemudian akan dirayakan secara meriah dalam panggung besar Gonzaga Festival.
“Gonzaga Festival bukan pensi. Ini adalah panggung pertunjukan yang punya kelas”, ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Gonzaga Festival 2025 Princess Felicya Yanica Rurut atau lebih dikenal sebagai Princess Rurut mengatakan rangkaian Gonzaga Festival 2025 ditandai dengan adanya prosesi Opening Ceremony pada 8 November 2025. sejalan dengan spirit acara, Opening Ceremony Gonzfest tidak menyuguhkan pembukaan formal nan menjemukan. Opening Ceremony dibalut dalam sebuah acara yang dinamis, kreatif, inspiratif, sekaligus menghibur.
Baik peserta maupun penonton akan disuguhkan sebuah penampilan talenta-talenta para siswa SMA Kolese Gonzaga, seperti misalnya Gonzaga Big Band Orchestra, gamelan bali, tarian bali, cheerleading, marching band, DJ, dan ditutup lagu Anthem Gonzaga Festival 2025.
“Perayaan Gonzaga Festival juga akan dimeriahkan lewat berbagai kompetisi akademik, seni, dan olahraga, yang berlangsung selama sepekan, 8-14 November 2025. Gonzaga Festival ini akan memberikan kompetisi yang berkualitas, baik dari proses lomba, wasit, maupun peserta yang mengikutinya. Ada 8 jenis lomba akademik, 11 jenis lomba seni, dan 9 jenis lomba olahraga. Ada
kurang lebih 200 sekolah yang berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA”, tambahnya.
“Sekolah-sekolah terbaik, dengan segala atlet-atlet terbaik di bidangnya, akan memeriahkan festival ini. Siapapun yang berhasil memenangkan kompetisi ini, bisa dikatakan dia adalah yang terbaik di Jakarta ini”, tandasnya.
“Semuanya ini dirancang untuk memberikan ruang bagi anak muda untuk berkompetisi secara sehat, tempat anak-anak muda bisa menyalurkan kreativitas, serta mengeksplorasi potensi dan talenta mereka, sehingga mereka bisa menyadari bahwa dia berharga dan bisa menjadi versi terbaik di dalam dirinya”, pungkasnya.
Princess Rurut menjelaskan perayaan Gonzaga Festival akan ditutup dengan serangkaian acara Closing Ceremony pada 15 November 2025 mendatang. Dalam acara ini, talenta muda Gonzaga akan kembali dipertontonkan. Acara akan dibuka lewat penampilan Tari Ratoh Jaroe Gonzaga yang sudah memenangkan perlombaan tingkat nasional dan diundang dalam konferensi-konferensi internasional.
“Kita akan melihat penampilan Gamelan Bali beserta tariannya. Lalu sebagai ujung dari para talenta ini, kita akan melihat sebuah garapan komposisi musik medley yang mengusung jiwa keindonesiaan, yang digarap oleh siswa Gonzaga. Musik medley yang berdurasi kurang lebih 30 menit ini, akan menampilkan komposisi musik yang orisinil, kreatif, teliti, dan kaya akan musikalitas”, katanya.
Ditambahkan Anggota Senat SMA Gonzaga itu, Medley ini akan dinyanyikan oleh 6 penyanyi terbaik Gonzaga, dan yangmembuat luar biasa lagi, medley ini akan melibatkan setidaknya 60 penari. Penonton akandisuguhkan penampilan tarian kolosal, yang mengusung tema daerah-daerah di Indonesia. Penampilan ini tidak hanya akan menyuguhkan warna-warni talenta, tetapi sekaligus kekayaan budaya Indonesia sendiri yang patut dilestarikan.
“Pada akhirnya, untuk menutup Closing Ceremony dan rangkaian Gonzaga Festival 2025, penonton akan disuguhkan penampilan menghibur nan penuh makna dari guest stars yakni Afgan, Rumah Sakit dan TheBakuucakar. Ketiga artis ini menjadi simbol bagi acara ini, bahwa talenta perlu dicari, dipupuk, dan dikembangkan untuk menjadi bersinar”, tutupnya.
