Prabowo-Gibran Buat Lompatan Lapangan Kerja, Dibantu Program MBG dan Koperasi Desa

Jakarta- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih kini menjadi fondasi penting dalam upaya pemerintahan Prabowo–Gibran menciptakan lompatan lapangan kerja di desa. Kedua program ini terbukti mendorong peningkatan aktivitas ekonomi lokal yang membuka banyak peluang baru bagi masyarakat.

Melalui MBG, rantai pasok pangan desa tumbuh lebih produktif dan menyerap lebih banyak tenaga kerja. Sementara itu, Koperasi Desa Merah Putih memperkuat akses permodalan dan menumbuhkan usaha-usaha baru yang mempercepat pergerakan ekonomi di tingkat desa.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli bicara soal serapan tenaga kerja selama 1 tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Yassierli mengatakan serapan tenaga kerja bukan merupakan kinerja Kemnaker semata melainkan kerja sama dengan Kementerian lain.

Jika merujuk data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, angka serapan tenaga kerja yang berasal dari penanaman modal mencapai 1,9 juta atau nyaris 2 juta. Hal ini seiring dengan masuknya investasi sebesar Rp 1.434 triliun selama periode Januari-September 2025.

“Dari Kementerian Investasi di bulan September ada kenaikan investasi YoY 14% dengan penyerapan tenaga kerja hampir 2 juta orang,” ujarnya.

Jumlah tersebut belum melibatkan penyerapan tenaga kerja dari program-program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, Desa Nelayan, dan lainnya. Misalnya untuk MBG saja, pada setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG bisa merekrut hingga 50 orang.

“Kalau hitung teori yang saya dengar, kalau 30 ribu SPPG itu beroperasi, 1 SPPG 50 orang, berarti 1,5 juta orang,” tuturnya.

Sejalan dengan pernyataan Menaker, Ketua Advokasi Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia (PETANI), Tunjung Budi Utomo, berpendapat soal keberadaan Program MBG dan Koperasi Merah Putih. Ia mengatakan, program MBG dan bersifat inklusif dan partisipatif sehingga melibatkan berbagai unsur masyarakat mulai dari koperasi desa, petani, nelayan, hingga pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Tunjung menilai koperasi desa memiliki peran untuk menghubungkan petani dengan konsumen, sehingga keberadaan MBG memberi kepastian pasar berkelanjutan bagi sektor pertanian dan perikanan rakyat.

Dampaknya terasa nyata, pendapatan meningkat, kapasitas produksi bertambah, standar kualitas pangan membaik, dan lapangan kerja baru terbuka.

“Seperti yang disampaikan Bapak Presiden Prabowo, MBG menghadirkan efek berganda di sekitar dapur rakyat. Kini semakin banyak masyarakat yang bisa bekerja dan berdaya di lingkungannya sendiri,” pungkasnya.

More From Author

Pemerintah Apresiasi Publik Jaga Kondusivitas di Tengah Isu Gelar Pahlawan Soeharto

Pemerintah Percepat Pemerataan Ekonomi: Investasi Desa Makin Terlihat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *