Jakarta – Pemerintah bersiap meluncurkan puluhan ribu Koperasi Desa Merah Putih sebagai penggerak ekonomi berbasis kerakyatan di desa. Langkah ini diyakini akan menjadi terobosan penting dalam menata ulang rantai pasok dan memberdayakan ekonomi desa secara nyata.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan peluncuran resmi koperasi tersebut dijadwalkan pada 28 Oktober 2025.
“Target nanti 28 Oktober akan di-launching sekaligus operasi koperasi-koperasi yang ada di desa itu,” ujar Zulkifli Hasan.
Hingga saat ini, sudah terbentuk 9.835 koperasi dari target 80.000. Koperasi Desa Merah Putih dirancang bukan hanya sebagai koperasi konsumsi, tetapi juga memiliki fungsi ekonomi ganda. Koperasi ini akan memangkas rantai distribusi bahan pokok dari produsen langsung ke desa.
“Sekaligus juga menjadi BRI Link dan BNI, di situ bisa simpan pinjam juga. Akan memotong selain pasok juga memotong rentenir-rentenir dan pinjol,” lanjut Zulhas.
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menargetkan legalitas seluruh koperasi akan rampung pada Juni, sementara operasional akan dimulai Oktober.
“Oktober itu operasional, legalitas Juni sudah selesai semua,” tegasnya.
Menurut Budi, pembentukan koperasi dilakukan melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus), yang juga memilih pengurus dan ketua pengawas koperasi.
“Ini sudah antusiasme tinggi, ini makanya saya yakin akhir bulan ini bisa sekitar 50.000 – 60.000 bahkan dalam waktu cepat itu bisa 80.000, antusiasme tinggi di seluruh daerah.” Imbuhnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Koperasi, Adi Sulistyowati, memastikan koperasi ini bukan koperasi kosong tanpa kegiatan. Di meyakini bahwa Kopdes Merah Putih merupakan wadah usaha nyata di desa.***
[edRW]